Skip to main content

Integral Tak Wajar

ps: apabila persamaannya tidak dapat terbaca, saya sarankan agar mengubah ke tampilan web/web version.


Tidak semua integral fungsi dapat diselesaikan dengan teorema dasar kalkulus. Bentuk `\int_a^b f(x) dx` disebut Integral Tidak Wajar jika:

a.   Integran `f(x)` mempunyai sekurang-kurangnya satu titik yang tidak kontinu  (diskontinu) di [a,b], sehingga mengakibatkan `f(x)` tidak terdefinisi di titik tersebut.  Pada kasus ini teorema dasar kalkulus  `\int_a^b f(x) dx=F(b)–F(a)` tidak berlaku lagi.

Contoh:

      `\int_0^4 \frac{dx}{4-x}`, f(x) tidak kontinu di batas atas x = 4 atau f(x) kontinu di [0,4)

      `\int_1^2 \frac{dx}{\sqrt{x-1}}`, f(x) tidak kontinu di batas bawah x = 1 atau f(x) kontinu di (1,2]

     `\int_0^4 \frac{dx}{(2-x)^2/3}`, f(x) tidak kontinu di batas bawah x = 1 atau f(x) kontinu di [0,2) `\cup` (2,4]

 

b.  Batas integrasinya paling sedikit memuat satu tanda tak hingga.

      Contoh:

      `\int_0^\infty \frac{dx}{x^2+4}`, integran f(x) memuat batas atas di x = `\infty`

      `\int_-\infty^0 e^{2x} dx`, integran f(x) memuat batas bawah di x = `-\infty`

    `\int_-\infty^\infty \frac{dx}{1+4x^2}`, integran f(x) memuat batas atas di x = `\infty` dan batas bawah di x =`-\infty`

 

Pada contoh a (1,2,3) adalah integral tak wajar dengan integran f(x) tidak kontinu dalam batas-batas pengintegralan, sedangkan pada contoh b (1, 2, 3) adalah integral tak wajar integran f(x) mempunyai batas di tak hingga

Integral tak wajar selesaiannya dibedakan menjadi Integral tak wajar dengan integran tidak kontinu Integral tak wajar dengan batas integrasi di tak hingga.

 

Integral tak wajar dengan integran diskontinu

a. f(x) kontinu di [a,b) dan tidak kontinu di x = b

Karena f(x) tidak kontinu di x = b, maka sesuai dengan syarat dan definsi integral tertentu integran harus ditunjukkan kontinu di `x=b-\varepsilon (\varepsilon\rightarrow 0^+)`, sehingga

`\int_a^b f(x) dx=\lim_{\varepsilon\rightarrow0^+} \int_a^{b-\varepsilon} f(x)dx`, maka

`\int_a^b f(x) dx=\lim_{t\rightarrowb^-} \int_a^t f(x)dx`


b. f(x) kontinu di (a,b] dan tidak kontinu di x = a

Karena f(x) tidak kontinu di x = a, maka sesuai dengan syarat dan definsi integral tertentu integrannya harus ditunjukkan kontinu di `x=a+\varepsilon (\varepsilon\rightarrow 0^+)`, sehingga

`\int_a^b f(x) dx=\lim_{\varepsilon\rightarrow0^+} \int_{a+\varepsilon}^b f(x)dx`

Karena batas bawah `x=a+\varepsilon (x\rightarrow a^-)` maka dapat dinyatakan dalam bentuk lain:

`\int_a^b f(x) dx=\lim_{t\rightarrow a^+} \int_t^b f(x)dx`


c. f(x) kontinu di [a,c) `\cup` (c,b] dan tidak kontinu di x = c

Karena f(x) tidak terdefinisi di x = c, maka sesuai dengan syarat dan definsi integral tertentu integrannya harus ditunjukkan kontinu di x = c + `\varepsilon` dan `x=c-\varepsilon (\varepsilon\rightarrow0^+)`, sehingga

`\int_a^b f(x) dx=\int_a^c f(x) dx+\int_c^b f(x) dx`

`=\lim_{\varepsilon\rightarrow0^+} \int_a^{c-\varepsilon} f(x)dx + \lim_{\varepsilon\rightarrow0^+} \int_{c-\varepsilon}^b f(x)dx`

Dapat juga dinyatakan dengan

`\int_a^b f(x) dx=\lim_{t\rightarrow b^-} \int_a^t f(x)dx + \lim_{t\rightarrow a^+} \int_t^b f(x)dx `

Comments

Popular posts from this blog

Ruang Lingkup Profesi Keguruan

RUANG LINGKUP PROFESI KEGURUAN   Dalam profesi kependidikan ada beberapa hal yang dibahas diantaranya: 1.      Profesionalisme keguruan Pengajaran merupakan bagian profesi yang memiliki ilmu maupun teoritikal, keterampilan dan mengharapkan ideologi profesional tersendiri. Oleh sebab itu, seseorang yang bekerja di institusi pendidikan dengan tugas mengajar jika diukur dari teori dan praktik tentang suatu pengetahuan yang mendasarinya, maka guru juga merupakan profesi sebagaimana profesi lainnya. 2.      Otoritas profesional guru Disiplin guru memiliki hubungan dengan anak didik, para guru melaksanakan tugasnya dengan penuh gairah, keriangan, kecekatan (exhilration) dan metode yang bervariasi dalam mendidik anak-anak. Penekanan tugas profesi kependidikan adalah memberi bantuan sampai tuntas (advocation) kepada anak didik, jadi guru yang profesional tidak hanya terkosentrasi pada materi pengajaran, tetapi juga memperhatikan situasi-situasi tertentu. 3.      Kebebasan akademik (

Sasaran Sikap Profesional dan Pengembangan Sikap

A. Pengertian sikap profesional guru Sikap profesional merupakan sikap seseorang dalam menjalankan pekerjaan yang mencakup keahlian, kemahiran dan kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.  Thursthoen menjelaskan bahwa, “sikap” adalah gambaran kepribadian seseorang yang terlahir melalui gerakan fisik dan tanggapan pikiran terhadap suatu keadaan atau suatu objek. Sedangkan Berkowitz menerangkan sikap seseorang pada suatu objek adalah perasaan atau emosi, dan faktor kedua adalah reaksi/respon atau kecenderungan untuk bereaksi. Sebagai reaksi maka sikap selalu berhubungan dengan dua alternatif, yaitu senang ( like ) atau tidak senang ( dislike ), menurut dan melaksanakan atau menghindari sesuatu.  Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memiliki standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidik